Jika Anda pergi ke toko olahraga untuk membeli sepatu, Anda akan disodori berbagai macam pilihan. Ada sepatu lari, sepatu tenis, sepatu cross training, sepatu sepakbola, sepatu golf, sepatu casual, dan segudang pilihan lainnya. Riset yang semakin mendalam akan kontur kaki manusia memang telah melahirkan kecanggihan teknologi baru, sehingga kini para produsen sepatu olahraga tak mau ambil risiko mencederai kaki konsumen dengan menyarankan sepatu multifungsi. Kalau mau lari, yang belilah sepatu lari.
Lari adalah olahraga yang tertua, termurah, dan paling sederhana. Untuk kostum, Anda bisa memakai apa saja yang ada di lemari pakaian Anda. Lokasi pun tak jadi masalah, bisa di sekitar tempat tinggal Anda, atau jika Anda tinggal di lingkungan yang cukup padat, Anda bisa berkendara dulu ke lokasi yang memungkinkan.
Untuk berolahraga lari yang efektif dan aman, modalnya hanya sepatu lari yang baik. Hal ini disebabkan karena kaki menyangga beban yang berat di saat Anda berlari. Itu kalau berat Anda normal, jika overweight, tentu beban tumit semakin berat. Selain itu kualitas permukaan tanah yang diinjak juga mempengaruhi. Karena itulah sepatu lari yang baik sangat dibutuhkan untuk menghindari cedera.
Banyak pertimbangan yang harus Anda ambil dalam memilih sepatu lari. Beberapa saran berikut mungkin bisa membantu dalam memperoleh sepatu yang sesuai dengan karakter kaki.
Berbelanjalah pada sore hari menjelang malam. Di waktu-waktu itu, kaki manusia memiliki ukuran yang paling besar. Jadi tidak ada yang namanya sepatu tiba-tiba kekecilan setelah dibeli.
Dalam mencoba sepatu, pakailah kaus kaki. Ukuran dan kenyamanan sepatu bisa terasa berbeda jika Anda mencoba dengan kaki telanjang dan menggunakan kaus kaki. Untuk mengantisipasi toko sepatu tidak menyediakan kaus kaki untuk mencoba, Anda bisa membawa sepasang dari rumah.
Pastikan kedua kaki terukur. Banyak orang yang ukuran kaki kiri dan kanannya berbeda, meskipun tidak drastis, hanya beberapa milimeter saja. Sepatu harus dipaskan dengan ukuran kaki yang terbesar. Dan yang terpenting adalah utamakan kenyamana kaki Anda.
Pastikan apakah sepatu Anda pas di kaki. Kalau terlalu longgar tentu akan selip, tapi terlalu ketat juga bisa bikin lecet. Pokoknya, sepatu tidak boleh ketat, tapi kaki Anda juga tidak boleh terpeleset ke sana-kemari.
Percaya atau tidak, jenis telapak kaki tiap-tiap orang berbeda. Ada yang normal, ceper, atau berlengkung tinggi. Jenis kaki yang berbeda ini berimbas pada tipe sepatu yang sesuai digunakan. Jenis kaki ceper harus memilih sepatu berbentuk lurus atau yang solnya keras. Untuk yang berlengkung tinggi disarankan memilih sepatu empuk atau berbentuk lengkung. Sementara jenis kaki normal tentu bebas mencari sepatu, yang penting pas dan nyaman. Bagaimana supaya Anda tahu tipe kaki Anda? Memang ada beberapa metode yang bisa dilakukan, seperti mencetak kaki Anda untuk mengetahui bentuknya. Tapi dari pada repot-repot, ada baiknya Anda pergi ke toko sepatu yang bagus. Para profesional di sana bisa membantu memilihkan sepatu yang cocok sesuai dengan anatomi kaki Anda.
Sesuaikan budget Anda. Sepatu lari yang bagus harganya mulai dari Rp100 ribu. Logikanya, semakin mahal pasti kualitasnya semakin bagus. Kualitas itu bisa berupa bahan sepatu yang menyerap keringat atau solnya dilengkapi bantalan udara yang mampu meredam beban tubuh kita. Meski sepatu yang kita pilih berharga mahal, jangan lupakan kaidah-kaidah memilih sepatu di atas, supaya sepatu itu jadi investasi jangka panjang yang maksimal untuk kebugaran Anda. Oh ya, sepatu mahal juga bisa meningkatkan PD Anda saat berlari, lho.
Jika budget sudah bisa disesuaikan, sekali lagi, belilah sepatu yang benar-benar bagus kualitasnya. Ini sangat penting terutama bagi para pemula untuk memberikan kenyamanan terhadap guncangan, pengendalian gerakan, kelenturan, dan ketahanan. Sepatu lari yang bagus mutunya akan awet dipakai sampai jarak sejauh 650 - 800 km. Oke, mungkin Anda berpikir Anda masih pemula dan tidak akan berlari sejauh itu, tetapi siapa tahu Anda jatuh cinta pada olahraga ini dan lantas memutuskan menekuninya?
Perhatikan kapan harus mengganti sepatu. Sepatu olahraga sudah bisa diganti setelah dipakai sejauh 500-600 kilometer. Tapi tentu saja Anda tidak segitu kurang kerjaannya sampai harus mencatat berapa jauh Anda sudah berlari dengan sepatu itu. Idealnya, jika sol bawah mulai tipis dan sepatu dirasakan tak nyaman lagi, maka saatnya mengganti sepatu. Tapi terkadang wanita mudah lapar mata jika pergi ke toko. Alhasil, baru beberapa bulan memakai sepatu lama, sudah beli lagi yang baru ketika melihat yang lebih kinclong di toko olahraga. Bagus juga, sih, karena tak menunggu yang lama rusak dan berbahaya bagi kaki.
Tunggu apa lagi? Segera pasang sepatu lari Anda dan mulailah berlari untuk kesehatan dan kebugaran Anda.